Minggu, 08 Februari 2009

Mekanisme Pertahanan Ego (MPE)

Secara fisiologis manusia dilengkapi dengan ‘antibodi’  suatu sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yg berfungsi melindungi tubuh dari penyakit

Secara psikologik manusia juga dilengkapi dengan suatu mekanisme pertahanan yg disebut sebagai ‘defense mekanisme’  dapat membantu melunakkan kekecewaan / menyesuaikan diri thdp tekanan-tekanan hidup

DEFINISI
Sekumpulan pola perasaan, pikiran atau perilaku yg bersifat involunter/ tidak disadari/ unconsious yg timbul akibat adanya bahaya psikik yg mengancam
TUJUAN
Penggunaannya adalah untuk melenyapkan konflik psikik / cemas/ distres yg mungkin timbul agar hilang dari kesadaran

Mekanisme ini tidak selalu diartikan sebagai suatu yg patologik, ok tidak jarang dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk hidup damai dengan dirinya sendiri




Banyaknya MPE yg dipakai setiap menghadapi stres, sampai dapat mengganggu taraf penyesuaian diri seseorang dapat dipakai sebagai indikator untuk menentukan derajat kesehatan jiwa seseorang.
KLASSIFIKASI
Narsisistik : berdasarkan diri sendiri (ego)
Immatur : tidak matang / belum dewasa
Neurotik : dibawa ke dalam suatu kecemasan
Matur : matang / dewasa

NARSISISTIK
Proyeksi
Denial
Distorsi
Proyeksi
Menyalahkan orang lain atas kelalaian/ kekurangannya atau menyalahkan orang atas dorongan/ keinginannya yg tidak dapat diterima oleh masyarakat umum
CTH: - mahasiswa kalah ujian  dosen
yg salah
- istri serong  ok suami impoten
Denial
Menolak mengakui yg sebenarnya betul
CTH : ibu meninggal  hanya tidur
Distorsi
Merubah realitas agar sesuai dengan kebutuhan dunia dalamnya
CTH : terbentuknya waham, halusinasi
IMMATUR
Acting out
Hipokondriasis
Bloking
Regresi
Introyeksi
Fantasi
Konversi

Acting out
Mengeluarkan keinginan yg tak sadar ke alam sadar secara langsung
CTH :suami marah  langsung pukul istri
Hipokondriasis
Pikiran tertuju kepada fungsi tubuh dengan mengatakan tubuhnya sakit yang gawat
CTH : bagian perut ada suatu tumor
Bloking
Penghentian arus pikir yg tiba-tiba
CTH : tiba-tiba diam seribu bahasa
Regresi
Mundur ke fase perkembangan yg telah dilalui yg terfiksasi
CTH : anak yg kembali ngompol
Introyeksi
Semua kekeliruan dibawa ke dalam diri sendiri
CTH : mahasiswa kalah ujian  ok salah sendiri
Fantasi
Khayalan yg memuaskan keinginan dan kebutuhan yg tidak dimiliki dalam realita
CTH : anak menghayal jadi superman
Konversi
Konflik psikologis diubah ke dalam dirinya menjadi keluhan fisik
CTH : wanita mandul  hamil
NEUROTIK
Represi
Displacement
Disosiasi
Isolasi/amnesia lakunaris
Rasionalisasi
Reaksi formasi
Represi
Menekan peristiwa tertentu dari alam sadar ke alam tak sadar
CTH : cemas berbuat seolah-olah tidak cemas
Displacement
Mengalihkan pikiran kepada bentuk yg lain dimana secara emosional pikiran tadi masih ada hubungannya
CTH : bawahan dimarah atasan  marah pd istri
Disosiasi
Mempunyai kepribadian yg berbeda dalam waktu yg sama
CTH : somnabulisme/ sleep walking
Isolasi / amnesia lakunaris
Menghilangkan suatu pikiran/ kenangan/ pengalaman dari alam sadar
CTH : wanita diperkosa tak pernah
Rasionalisasi
Mengalihkan segala sesuatu ke proses rasio yg bebas dari segala emosinya
CTH : mahasiswa ujian  pergi nonton dll
Reaksi formasi
Perilaku yg berlawanan dengan perasaan kita yg sebenarnya
CTH : benci binatang  penyayang binatang
MATUR
Altruisme
Supresi
Sublimasi
Humor
Antisipasi
Ascestisisme
Altruisme
Pelayanan yg berlebihan terhadap seseorang yg sifatnya membangun
Supresi
Menekan/ mengendalikan suatu pikiran / perasaan secara sadar
CTH : mau marah  tidak jadi
Sublimasi
Mengarahkan dorongan dari dalam dirinya kepada yg dapat diterima masyarakat
CTH : wanita genit  peragawati, penari
Humor
Ekspresi perasaan ditunjukkan tanpa menimbulkan rasa tidak senang orang lain
Antisipasi
Perencanaan untuk masa depan dalam menghadapi rasa tidak senang yg timbul dalam dirinya
CTH : asuransi
Ascetisisme
Menghilangkan perasaan yg menyenangkan yg timbul dari suatu pengalaman yg menyenangkan pula

3 komentar:

kalau udah di baca beri komentar ya....